“Ciiit,” suara rem mobil angkutan kota mendecit dengan kerasnya. Pak
Agus turun dari angkot dengan tergesa-gesa. Setelah membayar ongkos angkot ia
memanggil ojek yang sedang mangkal di depan sebuah perumahan. Ia terpaksa naik kendaraan
umum karena motornya rusak. Dalam sekejap ia sudah sampai ke alamat yang
dituju.
“Wah, silahkan masuk Pak. Maaf, den Arya nya belum pulang. Silahkan duduk dulu,” ucap bibi tua, pembantu Arya.
Pak Agus duduk di ruang tamu dengan gelisah. Perasaannya campur aduk
antara lega dan kesal. Lega bahwa ia ternyata tidak terlambat sampai di rumah
murid les privatnya tapi di saat yang sama ia juga kesal. Sudah beberapa kali
ini Arya tidak peduli dengan pelajarannya. Dengan susah payah Pak Agus berusaha untuk tepat waktu datang ke rumah
Arya sampai naik ojek segala. Eh, ternyata anak itu tidak kelihatan batang
hidungnya.
Setelah menunggu lebih dari 20 menit.
terdengar suara menderum, motor masuk ke pekarangan.
“Kemana aja kamu Ar? hampir saja saya tinggal,”
tegur Pak Agus.
“Maaf Pak. Tadi ada acara di rumah teman,” jawab
Arya dengan santainya, tanpa beban. Ia berbohong lagi.
Pak
Agus terheran-heran melihat anak muridnya ini. Beberapa bulan yang lalu, awal
mula ia belajar les privat, Arya sangat rajin dan sangat bersemangat belajar.
Tapi akhir-akhir ini ia berubah. Selalu mulai belajarnya terlambat, ada saja
alasannya.
“Ada
apa sih Arya, kok belakangan ini kamu jadi malas?”
“Ngga
ada apa-apa pak. Malas aja. Cape.”
“Ayolah
terus terang aja. Kamu ngga takut nilainya jelek? Kan UN tinggal seminggu lagi.
Emangnya targetmu dapat nilai berapa untuk IPA dan Matematika?”
“Sembilan
pak. Nanti kalau targetnya tercapai bapak traktir saya ya,” kata Arya sambil
tertawa meyakinkan.
“Yakin
bisa dapat nilai 9?” Pak Agus sangsi bahwa Arya bisa dapat nilai 9. Memang ia
sudah banyak perkembangan dibandingkan dengan awal mula ikut les. Tapi rasanya
target nilai 9 masih terlalu tinggi. Apalagi kalau dilihat dari kinerjanya
belakangan ini.
“Saya ngga bisa traktir, gaji bapak kan ngga
seberapa. Saya ikut senang kalau kamu dapat nilai bagus, tapi kamu harus jujur
ya. Jangan nyontek. Percuma saja nilai baik kalau hasil nyontek. Sama saja
dengan membohongi diri sendiri. Lebih baik nilai biasa aja tapi jujur daripada
nilai baik tapi nyontek.” Arya hanya menyeringai.
“Ayo
sekarang belajar. Gimana mau dapat nilai bagus kalau ngga belajar?”
Dengan malas Arya membuka tas ransel yang
ditentengnya. Dikeluarkannya buku catatan yang sudah kumal. Segala macam catatan
pelajaran ada di situ. Coret2 an dan gambar-gambar yang mengikuti komik juga
ada campur aduk di situ.
Pak Agus hanya bisa mengelus dada. Sudah
diingatkan beberapa kali Arya tetap saja seperti itu.
*****
“Yess.
Targetnya tercapai pak. Nilai IPA dan Matematika saya 9 dan 9,5,” teriak Arya ketika bertemu di sekolahnya. Pak Agus bukan guru mata
pelajaran di sekolah Arya. Ia khusus mengajar pemantapan UN saja.
Pak Agus hanya termangu, ia tidak tahu
harus bersikap bagaimana. Seharusnya ia merasa senang mendengar kabar itu. Tapi
nyatanya ia malah sedih. Apakah Arya jujur? Nilai TO nya yang terakhir hanya
6,5. Ia juga tidak berusaha supaya nilainya lebih baik, bahkan belakangan makin
malas.
“Selamat
ya,” hanya itu yang diucapkan pak Agus. “Kamu jujur ngga? Kamu nyontek ya?” berbagai
pertanyaan rasanya ingin ia muntahkan
namun urung keluar. Ia tak sampai hati merusak kebahagiaan anak muridnya yang
sedang bergembira itu.
Sebetulnya
sejak sebelum UN berlangsung, Pak Agus ingin mengutarakan kecurigaannya atas perkembangan
yang terjadi pada Arya kepada orangtuanya. Namun orangtua Arya terlalu sibuk.
Kalau Pak Agus ke rumah Arya, orang
tuanya selalu tidak ada di rumah. Sudah beberapa kali Pak Agus SMS, minta waktu
untuk bertemu namun SMS selalu tidak berbalas. Sedangkan untuk menelpon
langsung Pak Agus merasa sungkan, khawatir mengganggu kegiatan orang tua Arya
yang memang orang penting di tempat pekerjaan masing-masing. Sebetulnya Pak
Agus merasa tersinggung dengan sikap orang yang sering mengabaikan SMS. Menurutnya
SMS yang tidak dibalas itu menunjukkan ketidak pedulian. Menunjukkan bahwa
orang tersebut tidak menghargai orang yang mengirim SMS. Sebetulnya harga diri
Pak Agus terluka. Mentang-mentang dia dibayar untuk mengajar, tidak berarti
bahwa kedudukan nya lebih rendah dari yang membayar dan pantas untuk diabaikan
dan tidak dihargai.
*****
“Ngga
usah les privat lagi ah Ma, khan nilai UN Arya udah bagus. Cape les melulu, aku
ikut bimbel aja, cukup,” jawab Arya ketika disuruh orang tuanya untuk
meneruskan les privatnya. Sebetulnya setelah lulus SMU masih ada lagi ujian
yang lebih penting, yaitu ujian masuk Perguruan Tinggi.
Tes
masuk Universitas favorit satu per satu dijalani Arya, namun tidak ada satupun
yang berhasil ia lewati. Orang tua Arya sangat kecewa. Harapan mereka yang
semula begitu tinggi, ketika melihat nilai UN Arya yang luar biasa, secara
mendadak meluncur tajam. Orang tua Arya yang lulusan S1 dan S2 di Universitas
terkemuka di negeri ini tentunya berharap anaknya mengikuti jejak mereka, makanya
mereka sampai memanggil guru privat ke rumah. Nilai UN Arya bagus, namun buat
apa nilai itu semua kalau tidak bisa tembus Universitas yang baik?
“Maaf
Bu. Sekali lagi saya mohon maaf. Arya memang di akhir pelajaran privat dengan
saya jadi malas. Sebetulnya saya berharap Arya tidak mudah berpuas diri lalu
memutuskan untuk berhenti les privat,” papar Pak Ari kepada ibunda Arya.
Ibunda Arya minta bertemu dengan Pak
Agus, orang tua Arya seperti kebakaran jenggot mendapati Arya tidak lulus tes
masuk perguruan tinggi favorit. Mereka sudah menyiapkan dana cukup besar.
Mereka rela mengeluarkan dana sampai puluhan juta asalkan Arya bisa diterima.
Orang
tua Arya memang tidak memaksakan Arya untuk les privat karena nilai UN nya
sudah bagus.
“Nilai
UN Arya khan bagus Pak, tetapi kenapa dia tidak diterima di mana-mana ya?
Bahkan di jalur mandiri yang saingannya lebih sedikit?” tanya ibundanya.
Dengan
perasaan berat, kesal dan bercampur menyesal Pak Agus menyampaikan
kecurigaannya. Arya yang semula rajin belajar mendadak jadi malas. Tentu hal
ini terjadi karena ada penyebabnya. Pak Agus curiga bahwa beberapa waktu
sebelum UN, Arya mendapat bocoran soal
sehingga ia tidak merasa perlu lagi untuk belajar. Itulah yang terjadi kalau
yang dikejar hanya sekedar nilai bagus bukan pemahaman. Jadi pak Agus curiga
bahwa nilai UN Arya bagus, karena hasil menyontek. Pak Agus memperlihatkan
nilai TO Arya yang hanya berkisar di angka 6 saja. Selain itu, soal masuk
Universitas lebih sulit dari soal UN. Jadi nilai UN bagus tidak menjamin
sesorang bisa menyelesaikan soal Ujian masuk Universitas favorit.
Semula
ibunda Arya tidak percaya anaknya menyontek. Ia sudah sering menasehati anaknya
untuk jujur. Untuk itulah ia memanggil guru privat, agar nilai Arya bisa bagus
tanpa menyontek. Ibunda Arya seorang muslim yang taat yang sangat menghargai
kejujuran. Dari SD, bahkan dari TK, Arya selalu dimasukkan ke sekolah Islam. Namun
setelah membandingkan nilai UN dan nilai hasil TO (Try Out) yang sangat
kontras, ia menyadari bahwa Arya tidak paham pelajaran. Nilai UN nya fantastis
namun nyatanya ia tidak lulus tes masuk universitas. Setelah berdiskusi dengan Pak Agus, akhirnya ia terpaksa menerima kenyataan pahit ini. Ternyata
ibunda Arya termasuk orang yang enak diajak bicara dan mau mendengarkan
pendapat orang lain. Ia memang entah kenapa tidak suka menulis maupun membalas
SMS. Pak Agus merasa bersalah dengan sikapnya yang suuzon, berprasangka buruk menganggap bahwa ibunda Arya ini sombong
karena tidak membalas SMS yang dikirimnya.
“Baiklah,
mungkin Arya memang menyontek. Mungkin sebetulnya waktu mengerjakan UN ia
kurang faham,” ucap ibunda Arya.
“Tapi khan setelah UN Arya tetap ikut
bimbel dan dia itu hasil tes IQ nya tinggi lho.”
Pak Agus menghela nafas. Ia menjelaskan bahwa
IQ tinggi itu tidak menjamin keberhasilan seseorang. Analoginya, IQ itu seperti
gelas. Mungkin saja gelas itu berukuran besar namun kalau tidak diisi ya ia
akan tetap kosong. Di Amerika ada seseorang yang IQ nya sangat tinggi yaitu
170, namun ternyata orang itu hanya bekerja sebagai pelayan restoran, karena
memang gelasnya yang berukuran besar itu tidak diisi. Sementara ada saintis-saintis
penemu yang IQ nya biasa biasa saja namun berhasil menemukan sesuatu yang
spektakuler dan bermanfaat bagi dunia ilmu pengetahan.
Jadi
kesuksesan itu tidak hanya tergantung dari IQ tetapi juga keahlian, kesabaran,
mental pantang menyerah, disiplin dan banyak hal lain. Yang juga penting adalah
kedekatan dengan Allah. Arya ini sebetulnya cerdas namun malas. Ia
terlalu banyak main game komputer dan menonton TV.
*****
“Kamu
ternyata nyontek ya Arya? Papa kecewa sekali dengan perbuatanmu ini,” Tadi sore pak Agus memberikan nilai tes UN Matematika yang kembali diberikan
kepada Arya. Jadi ia dites ulang dengan soal UN yang sama. Nilainya hanya 6,5. Kontras dengan nilai yang tertera di
ijazah 9,5. nilainya jungkir balik.
“Kamu
ngga malu? Di ijazah nilainya luar biasa bagus padahal kamu ngga bisa? …Arya, ayah ibu sangat
mengharapkan kamu menjadi siswa yang berprestasi dan mendapat nilai yang baik.
Namun yang lebih penting lagi, kami berharap kamu jadi anak yang jujur, berkepribadian
yang luhur, yang sholeh,”
Arya
hanya tertunduk.
Arya
terpaksa menunda keinginannya untuk kuliah di Universitas Favorit. Ia menyesal telah ikut-ikutan temannya
menyontek. Tanpa sepengetahuan orang tuanya, ia membeli soal-soal bocoran.
Harganya tidak murah, namun bagi Arya yang dompetnya selalu tebal, harga
soal-soal bocoran sekaligus kunci jawabannya itu sangat terjangkau.
“Sekali
saja kamu berbohong, sekali saja kamu berbuat curang, maka orang tidak akan
percaya lagi,” nasehat ibunya mengiang di telinganya.
“Negeri
kita ini terpuruk disebabkan terlalu banyak orang yang tidak jujur. Bagaimana jujur
dan bisa dipercaya jika dari muda dari usia sekolah sudah menyontek,
mendapatkan nilai baik dengan cara yang curang. Kalau mudanya menyontek maka
tidak heran jika setelah dewasa menjadi koruptor,” demikian uraian Pak Agus.
Ya.
Arya tidak terpikir sampai ke sana. Ia hanya berpikiran pendek. Ia ingin nilai
baik tanpa harus repot-repot belajar. Itu saja. Dari SD, SMP, SMA selalu dibebani
berbagai pelajaran yang begitu banyak, ia bosan, jenuh.
Sekarang
ia harus membayar kecurangannya dengan cukup mahal, yaitu setahun belajar
beberapa pelajaran, khusus untuk mengejar kelulusan di Universitas yang baik. Ia
menyadari kesalahannya dan sempat curhat kepada Pak Agus. Ia menyesal.
“Alhamdulillah,
kalau kamu menyesal. Kamu tidak diterima di universitas favorit ini ada
hikmahnya. Coba kalau kau diterima. Kamu tidak akan sadar bahwa kamu telah
melakukan kesalahan, tidak memperbaiki diri. Yang lebih parah lagi kecuranganmu
bisa berakibat yang lebih fatal yaitu bisa saja kamu jadi terbiasa melakukan
kecurangan, kalau sudah bekerja nantinya korupsi. Kalau ketahuan bisa
dipenjara. Mau ditaroh di mana mukamu dan nama keluargamu kalau harta melimpah
tapi masuk penjara? ” nasehat pak Agus.
“Tapi
yang lebih berbahaya lagi kalau sesorang berbuat curang tapi
tidak ketahuan lalu ia ketagihan. Terus dilakukannya sampai mati. Masuk ke mana
dia di Akhirat? tentunya kalau ia tidak tobat akan masuk neraka kan? Naudzubillah.”
Arya
mengangguk-angguk. Ia mengerti. Ia paham. Alangkah beruntungnya ia memiliki
guru yang tidak sekedar mengajar namiun juga memberikan pencerahan seperti pak
Agus.
*****
Deretan mahasiswa berjaket almamater dan
bertopi pak Tani berbaris rapi di dekat danau yang luas dan teduh. Beberapa
orang senior terlihat memberikan instruksi dengan suara keras.
Arya
dengan bangga memakai jaket kuning yang ia dambakan. Pandangannya menerawang
jauh. Akhirnya, setelah berjuang keras selama setahun ia berhasil masuk ke
kampus yang sangat asri ini.
“Hei,
kamu …. Jangan bengong. Perhatikan instruksi ….” bentak seorang senior. Wajah
senior itu sangat familiar. Walaupun wajahnya terlihat disangar-sangarkan,
garis bibirnya terlihat menahan senyum.
Arya
tersadar dari lamunannya.
“Sial ….kamu
Dani. Awas ya …. Kalau sudah selesai acara Ospek ini gantian ya …aku kerjain
kamu,” ucap Arya dalam hati. Ia sempat kesal melihat tingkah laku teman
sebangku di SMA nya itu, tapi dengan cepat rasa syukurnya bisa membahagiakan
orangtua melebihi kekesalannya
“Sudahlah
….ini pelajarann berharga untukmu. Ini resikonya kalau kamu kurang berusaha.
Tapi jangan khawatir kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda. Buktikan pada
Dani dan seluruh dunia, walaupun kamu telat satu tahun tapi kamu nantinya bisa berprestasi.” Ia tersenyum dalam hati, ia
berhasil mengalahkan bisikan setan. Dengan semangat ia berlari berkeliling
danau mengikuti instruksi senior-senior yang galak itu …
*****
KEJUJURAN ITU BERAT, MEMERLUKAN KESABARAN. NAMUN BUAHNYA MANIS
Nb: Cerpen ini dimuat di Tabloid "My School" edisi Desember 2012.
Gambar: Tabloid "My School" dan mantep-gan.tumblr.com.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKeep Writing Bu Diah...
HapusPara remaja menunggu pencerahan dengan gaya asyik begini :)
Semoga para orang tua juga menjadi lebih cermat dalam mendampingi putra/putrinya...
Insya Allah Bu. Doakan semoga bisa produktif membuat tulisan yg bermanfaat. Terima kasih atas dukungannya. jzklh khoir
BalasHapustulisan yang bagus utk diperhatikan para remaja...
BalasHapusAlhamdulillah ...
BalasHapus
HapusAslamu alaikum wr wb..
Bismillahirrahamaninrahim,,senang sekali saya bisa menulis
dan berbagi kepada teman2 melalui room ini,
sebelumnya dulu saya adalah seorang pengusaha dibidang property rumah tangga
dan mencapai kesuksesan yang luar biasa, mobil rumah dan fasilitas lain sudah saya miliki,
namun namanya cobaan saya sangat percaya kepada semua orang,
hingga suatu saat saya ditipu dengan teman saya sendiri dan membawa semua yang saya punya,
akhirnya saya menanggung hutang ke pelanggan-pelanggan saya totalnya 400juta dan di bank totalnya 550 juta ,
saya sudah stress dan hampir bunuh diri anak saya 4 orang masih sekolah di SMP / SMA dan juga anak sementara kuliah,tapi ISTRI saya pergi entah kemana dan meninggalkan saya dan anak-anaknya
tapi selama satu minggu saya berpikir saya membuka INTERNET UNTUK mencari BANTUAN akhirnya saya dapat
WEBSITE AKY BROMO DI http://www.ilmu-pesugihan.com/
dan melihat langsung hasilnya, `
saya akhirnya bergabung dan menghubungi AKY BROMO di No. 0852-8895-8758
Semua petunjuk AKY BROMO saya ikuti dan hanya 3 hari Astagfirullahallazim,
Alhamdulilah Demi AllAH SWT. dan anak saya,
akhirnya 4 M yang saya minta benar benar ada di tangan saya,
semua utang saya lunas dan sisanya buat modal usaha,
kini saya kembali sukses terimaksih AKY BROMO saya tidak akan melupakan jasa AKI.
JIKA TEMAN TEMAN BERMINAT, YAKIN DAN PERCAYA INSYA ALLAH,
SAYA SUDAH BUKTIKAN DEMI ALLAH ditengah tagihan hutang yang menumpuk,
demi makan sehari hari saya terpaksa jual nasi bungkus keliling dan kue,
ditengah himpitan ekonomi seperti ini saya bertemu dengan seorang teman
dan bercerita kepadanya, Alhamdulilah beliau memberikan saran kepada saya.
dulu katanya dia juga seperti saya setelah bergabung dengan Ki BROMO hidupnya kembali sukses,
awalnya saya ragu dan tidak percaya jika mau seperti saya SILAHKAN HUB AKy BROMO
DI NO _ _ _ 0852-8895-8758 _ _ _
>>>BANTUAN DARI KI BROMO<<<
1.SEPASANG UANG BERKHODAM
2.DANAH HIBAH
3.DANAH GHAIB
4.PENGGANDAAN UANG
5.UANG BALIK
6.PEMIKAT LAWAN JENIS
7.PENGLARIS BISNIS (Jualan,Tokoh,warung)
8.PERLANCAR DALAM BERBAGAI HAL
Jadi saya beranikan diri menghubungi beliau dan menyampaikan semua masalah saya dan alhamdulillah saya bisa di bantu,kini semua hutang saya semua bisa terlunasi dan punya modal untuk Buka usaha lagi,,,,
Jadi buat yang pengen seperti saya silahkan hubungi KI BROMO di nomor 0852-8895-8758 Anda tidak usah ragu akan adanya penipuan atau hal semacamnya sebab saya dan yg lainnya sudah membuktikan keampuhan bantuan beliau kini giliran Anda BUKTIKAN
>>>>>>>ANDA JUGA BISA MENANGKAN MELALUI ANGKA-ANGKA TOGEL<<<<<<<
ANGKA RITUAL: TOTO/MAGNUM 4D/5D/6D/
ANGKA RITUAL: HONGKONG 2D/3D/4D/6D/
ANGKA RITUAL; KUDA LARI 2D/3D/4D/6D/
ANGKA RITUAL; SINGAPUR 2D/3D/4D/ 6D/
ANGKA RITUAL; TAIWAN,THAILAND
ANGKA RITUAL: SIDNEY 2D/3D/4D 6D/
SAYA DAPAT RUANGAN PASTI SAYA BERKOMENTAR TENTAN
BELIAU BAGI ANDA YANG INGIN SEPERTI SAYA SILAHKAN HUBUNGI : AKI BROMO
TLP / 0852-8895-8758
INGAT...!!! JANGAN SIA-SIAKAN KESEMPATAN YANG ADA,,, SEBAB KESEMPATAN TIDAK MUNGKIN DATANG KE 2 KALINYA...........
>>>>>>>>KISAH NYATA DARI SAYA<<<<<<<<