Kamis, 20 Oktober 2011

KEMATIAN, dan Doa Husnul Khotimah


Imam Ghozali pernah mengajukan beberapa pertanyaan kepada muridnya,
1. Apakah yang paling JAUH dalam hidup ini.
2. Apakah yang paling DEKAT dalam hidup ini.
3. Apakah yang paling RINGAN dalam hidup ini.
4. Apakah yang paling BERAT dalam hidup ini.
5. Apakah yang paling TAJAM dalam hidup ini.

Sudah tau jawabannya kan?

(Jawaban soal 3, 4 dan 5 ada di bagian bawah ya. Yang jawabannya benar boleh minta hadiah kepada saya, tapi dalam bulan ini ya :)...)

Jawaban no 1 .... Yang paling JAUH dalam hidup ini adalah ... waktu yang telah berlalu. Benar juga ya. Saking jauhnya, ngga mungkin kita kembali kepada masa yang lalu walaupun hanya sedetik yang lalu.

Sebaliknya, yang paling DEKAT dalam hidup ini adalah kematian. Kalau kembali ke masa lalu itu "mustahil", sebaliknya kematian adalah sesuatu yang "pasti" terjadi. Dalam waktu yang singkat.

Memang secara umum, kita hidup di dunia ini dalam waktu yang singkat sekali . Terasa ngga? bahwa "waktu" dalam hidup ini cepat sekali berlalu, rasanya baru saja jadi anak SD, tau-tau sudah SMP, SMA lalu kuliah....

Nanti di hari kiamat, orang baru betul-betul sadar bahwa ia hanya hidup di dunia sebentar saja, rasanya hanya seperti sepagian atau sesorean saja.


QS An Naziat(79:46)"Pada hari mereka melihat hari berbangkit itu, mereka merasa seakan-akan tidak tinggal [di dunia] melainkan [sebentar saja] di waktu sore atau pagi hari".

Maut datang tanpa ada pemberitahuan sebelumnya. Bener kan? Apakah malaikat kulo nuwun dulu kalau mau nyabut nyawa? engga. Kecuali kepada Nabi-Nabi.

Kita ngga pernah tau kapan kita dipanggil Allah. Biasanya maut datang tanpa disangka-sangka. Ngga ada aturan yang lebih tua pasti dapat giliran lebih dulu.
Malaikat ngga pernah pilih-pilih "Ah kasian, yang nyawanya mau dicabut ini, orangnya masih muda , masih cantik. Ganti ambil nyawa orang yang udah tua aja ah, yang sudah ompong". Ngga begitu kan?

Kita dengar berita beberapa waktu yang lalu, pada bulan Ramadhan, ada 2 anak gadis belia yang meninggal pada waktu naik mobil dengan temannya di waktu sahur. Usianya baru belasan tahun, sedang senang-senangnya bermain dengan teman.

Dalam waktu seminggu terakhir ini, ada 4 orang yang saya kenal meninggal dunia "Inna lillahi wa inna ilaihi rojiun".

Ditinggal oleh suami, istri, anak atau orang-orang tercinta lainnya adalah termasuk ujian yang paling berat. Tapi tidak bisa dipungkiri itu pasti terjadi, semua orang pasti mati. Bergantian, bukan seperti orang antri tetapi lebih mirip arisan, dikocok nanti satu per satu namanya keluar. Mungkin ada yang suami istri langsung meninggal bareng ya, tapi hal itu sangat jarang terjadi.

"Ya Allah. Semoga kita diberi semua diberi kesabaran maupun ketabahan dalam menghadapai ujianMu ".

Dari pengalaman saya takziyah ke beberapa kenalan yang wafat, takziyah di rumah tetangga saya yang meninggal pekan lalu termasuk yang istimewa. Begitu jenazah masuk rumah, almarhum disambut oleh banyak orang. Lalu seisi rumah, penuh sampai ke halaman semua berdoa, berzikir dan membaca Yasin untuk almarhum. Subhanallah....sampai bergetar hati ini mendengar zikir yang bergema. Apa keistimewaan almarhum sehingga beliau mendapat penghormatan seperti itu? almarhum adalah pensiunan pegawai negeri biasa bukan pejabat. Namun Allah membuatnya begitu terhormat.

Hanya Allah Yang Maha Mengetahui rahasia di balik kehidupan manusia ini. Namun sebagai orang biasa, dalam rangka mengambil hikmah, saya mencoba menganalisa, mungkin almarhum dimuliakan Allah karena kesabarannya. Ia selama bertahun-tahun menderita penyakit yang parah, penyakit yang ditakuti banyak orang yaitu kanker. Tapi saya lihat beliau sabar, tidak terlihat mengeluh dalam menghadapi ujian itu, begitu juga istrinya. Padahal penyakitnya sangat parah. Suatu ketika saya melihat beliau makan melalui selang yang dimasukkan ke hidung. Kebayang ngga, sakitnya seperti apa? Ya Allah begitu berat ujiannya namun begitu sabar ia dalam menghadapinya.

" CUKUPLAH KEMATIAN MENJADI PERINGATAN BAGIMU", kata-kata seperti ini tertulis di cincin Umar bin Khattab. Beliau sengaja meletakkan tulisan itu di tempat yang mudah terbaca, agar ia selalu ingat. Makanya perilaku Umar sangat berhati-hati. Ia persiapkan seluruh amal ibadahnya untuk menghadapi hal yang satu ini.
Ia sadar betul bahwa semua amalan nanti dipertanggung jawabkan setelah mati. Pernah beliau memanggul sendiri gandum yang hendak diberikan kepada suatu keluarga yang miskin, tidak mau dipanggulkan oleh pembantunya.

Pada waktu ia menjabat sebagai khalifah, terjadi musibah kekeringan yang luar biasa. Orang-orang kelaparan. Kematian mengintip kehidupan orang-orang yang menderita karena hujan yang tak kunjung datang. Umar naik mimbar untuk memberikan khutbah Jumat. Lambungnya berbunyi minta diisi. Lalu apa reaksi beliau?
ia menepuk perutnya sambil berkata: "Berbunyilah terus atau berhenti. Demi Allah,engkau tidak akan kenyang sampai anak-anak muslim merasa kenyang."

Kemudian dengan baju bertambal di sana-sini, beliau memimpin sholat istisqo, sholat meminta hujan. Rakyatnya begitu sedih, sehingga tak sanggup berucap kata. Umar memohon kepada Allah agar Dia tidak menghancurkan ummat Islam di bawah kepemimpinannya. Doanya dikabulkan, hujan turun dengan derasnya.

Subhanallah...begitu sabarnya sikap Umar yang selalu ingat akan kematian.

QS Al-Ankabut(29:57)" Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan".


Marilah kita saling mengingatkan agar perbekalan kita kembali menuju Allah benar-benar dipersiapkan, agar nantinya tidak menyesal. Malaikat maut bisa datang kapan saja. Kita tidak tau berapa banyak waktu yang diberikan kepada kita.Kita harus melakukan yang terbaik. Alangkah indahnya jika kita bisa kembali dengan hati yang puas, hati yang damai.Semoga kita termasuk jiwa-jiwa yang disebutkan dalam ayat berikut;

QS Al-Fajr(89:27-29) "Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jama’ah hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku."
Ayo kita hafalkan doa husnul khotimah, agar kita bisa menghadap kepada Allah dengan mempersembahkan amalan terbaik yang bisa kita lakukan.

Doa husnul khotimah

اللهم اجعل خير عمري أخره و خير عملي خواتيمه و خير أيامي يوم لقائك

Allaahummaj’al khayra ‘umrii aakhirahu wa khayra ‘amalii khawaatiimahu wa khayra ayyaamii yawma lliqaa’ika

“Ya Allah jadikanlah sebaik-baik umur kami pada ujungnya dan sebaik-baik amal kami pada akhir hayat kami, dan (jadikanlah) sebaik-baik hari kami yaitu hari ketika kami bertemu dengan- Engkau ”
(H.R. Ibnus Sunny)

Amiin.
----------------------------------------
jawaban soal

3. Meninggalkan sholat.
4. Amanah
5. Lidah.

Gambar diambil dari
youtube infoindonesianews.blogspot.com. Terima Kasih.

4 komentar: