Sabtu, 18 Juni 2011

HIDUP BAHAGIA LAHIR DAN BATHIN (1)


Saya terdorong untuk menanggapi kata-kata Raditya yang beberapa waktu lalu saya baca di blog salah satu murid saya Hudzaifah (ijin "kopas" ya Zaif, eh pemberitahuan bukan minta izin :)...trm ksh).

Berikut kutipan kata-kata Raditya:

1. Gue gak pernah ngerti sama diri gue sendiri kenapa terkadang sebuah hal yang (kayaknya) kecil bisa begitu jadi besar buat gue. Bisa ngebuat gue kecewa, dan gue gak pernah ngerti kenapa kekecewaan ini bisa berubah seperti kanker yang menyebar dan menggerogoti perasaan gue sendiri… lama-lama ngebunuh dari dalam… dan mati. Gue gak pernah mengerti bagaimana harus mensiasati ini. Gue gak pernah ngerti kenapa buat gue, what has done yah done.. the damage has been done, and nothing we can do about it. There is absolutely nothing we can do about it. Kenapa? Kenapa gue gak bisa membuat semua ini seolah gak nampak, dan jalan terus. Kenapa? Kenapa? Kenapa gue harus membuat semua hal sempurna?

2. Kalau yang namanya kesempurnaan itu gak ada, dan kita terus mengejar kesempurnaan, apa gue berarti mengejar sesuatu yang tidak ada? Dan kalau yang namanya memaafkan itu berarti melupakan, bagaimana cara melupakan sesuatu yang telah kita maafkan? Bahkan jika hal tersebut tidak seharusnya terjadi?

3. Bagaimana kita tahu apa yang pilih itu “benar”? Bagaimana kita tahu apakah kita akan bahagia dengan pilihan kita. Aksi kita. Konsekuensi kita. Relativisme dalam contoh yang paling sempurna. Filsafat katanya bisa membantu kita memecahkan permasalahan-permasalahan dalam hidup, tapi yang ada justru pertanyaan satu mengikuti pertanyaan lain. Cuih.

.....

Tanggapan saya:...(sabar2 ya, mungkin agak panjang, tapi ini menurut saya bahasan yang penting, jadi harus dikupas tuntas :)...tapi tentu saja tanggapan saya sangat jauh dari tuntas, kita harus terus mencari ilmu).

Kata Raditya: "Gue gak pernah ngerti sama diri gue sendiri kenapa terkadang sebuah hal yang (kayaknya) kecil bisa begitu jadi besar buat gue. Bisa ngebuat gue kecewa"...Ini adalah perasaan yang sering terjadi pada siapa pun termasuk saya. Untuk menanggapi hal ini musti bahas poin nomer 3 dulu, karena ini dasarnya ...

Kata Raditya: "Bagaimana kita tahu apa yang pilih itu “benar”? Bagaimana kita tahu apakah kita akan bahagia dengan pilihan kita."...


Ok, Begini analoginya...
Produk canggih apapun perlu manual yang dikeluarkan oleh pabriknya, supaya segala sesuatunya berjalan dengan lancar. Contohnya mobil. Jika mobil kita mereknya Toyota, manualnya juga harus buatan Toyota kan? masa iya yang dipakai manual Bajaj, pasti kacaulah....:). Manusia juga begitu. Manual untuk manusia harus dibuat oleh yang menciptakan kita yaitu Sang Pencipta. Dia Yang Maha Mengetahui, pasti tahu bahwa hidup di dunia ini ribet banget, banyak masalah. Manusia itu produk yang pualing canggih. Sang Pencipta tidak akan meninggalkan manusia begitu saja tanpa manual.

Nah, sekarang apa manual kita? coba pelajari kitab-kitab suci dan konsep ketuhanan berbagai agama,...ayo kita bandingkan..

Masuk akal ngga, kalau tuhan ada banyak. Ketua RT yang ngurusin beberapa warga aja kalau lebih dari satu, bisa bikin kacau karena kemauannya berbeda. Apalagi kalau yang mengatur langit dan bumi ada beberapa dewa, bisa saling tabrakan. Iya ngga? ... Pastinya Tuhan hanya ada satu.

Untuk kitab suci, coba cari kitab suci yang terbukti keotentikannya. Aslinya masih terpelihara dan tidak diubah-ubah oleh manusia. Dan juga tidak ada pertentangan di dalamnya.

Al Quran diturunkan dalam bahasa Arab, 14 abad yang lalu. Sekarang masih dalam bahasa Arab dan tidak ada perubahan. Terus dicetak ulang, diterjemahkan ke berbagai bahasa. Dibaca oleh berjuta-juta orang. Terjemahan boleh berubah tapi teks Al Quran tidak berubah. Bagaimana mungkin?...

Ada nggak orang yang menghafal sampai detil buku kedokteran yang tebalnya sama dengan Al Quran? Saya yakin ngga ada...Tidak ada satu buku pun di dunia ini yang dihafalkan sampai sedetil-detilnya oleh begitu banyak manusia seperti Al Quran. Ini mukzizat! dan anehnya lagi, yang menghafal belum tentu orang yang berbahasa Arab. Karena banyaknya penghafal Al Quran, jika ada yang ingin merubahnya akan cepat ketahuan. Tidak mungkin ini terjadi tanpa campur tangan Sang Pencipta.

QS Al-Hijr (15:9)
" Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Qur’an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya"
Mengapa redaksinya "Kami"? yang pernah saya dengar dari penjelasan pak Ustadz, bahwa yang ikut memelihara Al Qur'an adalah malaikat dan juga para penghafal Al Qur'an. Subhanallah.. makanya para penghafal atau para "hafiz" ini kedudukan nya sangat tinggi di sisi Allah. Ini terbukti waktu tsunami di Aceh. Beberapa hari setelah tsunami, tercium bau wangi yang ternyata datang dari jenazah seorang hafizah yang masih utuh, padahal jenazah yang lainnya sudah bau dan hancur. Ulat dan bakteri ditahan oleh Allah dari memangsa jenazah seorang penghafal Al Quran (yang tentunya tidak hanya hafal Al Quran tapi juga mengamalkannya). Allahu Akbar...

Selain itu, terbukti Al Quran adalah kitab yang benar benar ilmiah. Bahkan hal-hal yang baru dibuktikan pada abad ke 19 maupun abad ke 20 sudah dinyatakan dalam Al Quran yang diturunkan lebih dari 14 abad yang lalu. Beberapa posting saya sudah membahas soal ini misalnya soal Big Bang yang berkenaan dengan penciptaan langit dan bumi ataupun yang membahas soal Black hole. Tulisan-tulisan atau situs yang membahas soal ini ada banyak sekali, salah satunya situs yang dikelola oleh Harun Yahya.


Nah, mungkin banyak di antara kita yang mempertanyakan kalau memang Al Quran benar kenapa ummatnya ngga maju? kenapa banyak teroris (untuk bahasan teroris bisa dibaca posting saya yang berjudul "Mujahid atau Teroris?"). Yusuf Islam seorang muallaf yang semula bernama Cat Steven, seorang penyanyi ternama, menganalogikan Islam dengan mobil keren yang sangat bagus. Walaupun mobilnya bagus tapi kalau yang jadi supirnya bloon, ngga bisa nyetir, ya nabrak juga kan?? bukan berarti mobil nya yang jelek. Begitu juga dengan Islam. Ummatnya adalah supir yang menjalankan Islam. Ummat Islam harus mempelajari betul-betul bagaimana caranya menjalankan Islam. Jika ummatnya beramal buruk bukan berarti Islam buruk.

Sejarah menunjukkan bahwa di masa keemasan Islam, Ilmu pengetahuan sangat maju. Bahkan ketika itu dunia barat masih dalam masa kegelapan. Ini dikarenakan Islam sangat menganjurkan ummatnya untuk belajar, ayat Al Quran yang pertama turun adalah "IQRO" , "Bacalah". Ummat Islam mundur setelah meninggalkan agamanya. Begitu juga dunia barat, mereka justru maju setelah meninggalkan agama mereka. Ingat Galileo? Ia dihukum oleh gereja karena mengatakan bahwa bumi mengelilingi matahari.

Jadi karena Al Quran adalah manual kita maka yang benar untuk kita adalah yang benar menurut Al Quran. Dan juga Hadis. Mengenai Hadis harus dibahas lagi nih.

to be continued ...


HIDUP BAHAGIA LAHIR DAN BATHIN (2)



Ini terusan posting saya tentang "Tanggapan atas Perkataan Raditya Dika" ya...

Kata Radit: "Bagaimana kita tahu apa yang pilih itu “benar”? Bagaimana kita tahu apakah kita akan bahagia dengan pilihan kita. Aksi kita. Konsekuensi kita ..."

Al Qur'an adalah pedoman hidup kita. Sudah terbukti bahwa Al Qur'an diciptakan oleh Sang Pencipta. Yakinlah dengan mengikutinya maka hidup kita akan bahagia. Bahagia lahir bathin, bahagia dunia akhirat.

Nama lain Al Quran adalah "An Nur", cahaya. Kenapa disebut cahaya? Karena Al Quran menerangi seperti cahaya. Kita semua pasti butuh cahaya. Kalau malam-malam mati lampu misalnya, jangan nyalain lilin atau genset dulu ya, cari barang deh. Susah kan ? kita meraba raba cari suatu barang... eh...salah pegang..,suka begitu kan? Begitu juga hidup kita, kalau tidak berdasarkan Al Quran kita jadi meraba-raba... eh ini benar ngga ya? sering kali salah dan bikin bingung.

Salah satu contohnya, beberapa waktu yang lalu saya baca di koran, bahwa pimpinan tentara Amrik bingung karena banyak di antara tentaranya yang jadi homo, mungkin ketika ditugaskan ke daerah tempur mereka cari gampangnya aja, karena perempuan jarang jadi mereka berhubungan sesama mereka.

Pemerintahnya merasa serba salah, kalau dibiarkan bisa menular.(Menular di sini bukan seperti penyakit menular ya, tapi kebiasaan buruk itu mudah sekali ditiru. Ya kan?). Bayangkan kalau kaum homo merajalela, kita sudah tau kan, resiko penyakit AIDS bagi kaum homo begitu tinggi. Dan kalau homoseksual dibiarkan bagaimana bisa manusia berkembang biak ya? manusia bisa punah.

Sedangkan kalau perbuatan homo dilarang, pimpinan tentara itu khawatir dianggap melanggar HAM. Nah lho, bingung kan?....

Dalam Al Qur'an sudah ada petunjuk tentang hal ini. Kaum Luth contohnya.

Selain Al Qur'an, pedoman hidup kita adalah Hadits. Apa fungsi Hadits?

Untuk soal ini, saya kasih contoh ya...misalkan kita mau belajar berenang. Apakah cukup dengan belajar teori dari buku?... ya susah lah, kita perlu contoh. Bagaimana gerakan untuk gaya kupu-kupu misalnya. Setelah diberi contoh lalu kita meniru. Begitu kan ?

Begitu juga untuk mempraktekkan agama kita. Rasulullah diutus untuk mengajarkan dan menjadi contoh, menjadi teladan.

QS Al Ahzab (33:21)"

"Sesungguhnya telah ada pada [diri] Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu [yaitu] bagi orang yang mengharap [rahmat] Allah dan [kedatangan] hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah".

QS Al Imran (3:31)
"Katakanlah: "Jika kamu [benar-benar] mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang".
Rasulullah kan sudah wafat, jadi bagaimana dong? nah itulah perlunya kita mempelajari hadis. Apa definisi Hadits?

Hadits secara harfiah berarti perkataan atau percakapan. Dalam terminologi
Islam perkataan dimaksud adalah perkataan dari Nabi Muhammad SAW. Namun sering kali kata ini mengalami perluasan makna sehingga disinonimkan dengan sunnah sehingga berarti segala perkataan(sabda), perbuatan, ketetapan maupun persetujuan dari Nabi Muhammad SAW yang dijadikan ketetapan atau pun hukum dalam agama. Hadits sebagai sumber hukum dalam agama Islam memiliki kedudukan kedua pada tingkatan sumber hukum dibawah Al Qur'an.
(definisi ini saya ambil dari http://www.scribd.com/doc/12897003/Hadis-Nabi")

Ok. Jelaskan? Jadi apa tips hidup bahagia? jalankan hidup sesuai Al Quran dan Hadits, sesuai tuntunan Allah dan RasulNya.

Tapi harus diingat bahwa yang dimaksud dengan mengikuti Rasul, bukan berarti persis seperti Rasul, lalu kemana-mana harus naik onta lho...:( .Dalam tata cara ibadah memang harus persis. Tidak demikian dengan hal-hal yang bukan ibadah.

Secara umum hidup kita ini, adakalanya senang dan ada kalanya susah, ya ngga? Bagaimana menghadapinya? Begini tuntunan Rasulullah SAW:

"Dari Shuhaib berkata, Rasulullah SAW bersabda,"Sungguh mengherankan perkara orang mukmin. Sesungguhnya semua perkaranya baik dan hal itu tidak dimiliki seseorang kecuali orang mukmin,Jika mendapatkan kebahagiaan dia bersyukur, maka itu baik baginya dan jika dia ditimpa musibah dia bersabar dan itu baik baginya. "(diriwayatkan Muslim).

"Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) shalat..." (QS Al Baqoroh (2:45).

Syukur dan sabar... (soal syukur ...sudah dibahas di posting saya yang terdahulu). Soal sabar...kayanya lebih syusyah ya? sabar itu mudah diucapkan tapi susah njalaninnya. Memang iya, makanya kita harus minta tolong kepada Allah supaya dikasih kesabaran. Selain itu kita musti sadar bahwa semua yang ada di dunia ini hanya sementara. Hidup ini ujian. Susah maupun senang adalah ujian.Hidup yang sesungguhnya adalah di akhirat.

QS Al Mulk (67:1)
"Maha Suci Allah Yang di tangan-Nyalah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu, Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.

Jika seseorang diberi ujian yang tidak menyenangkan lalu ia sabar, maka ia akan mendapat pahala dan diampuni dosa-dosanya. Semakin berat ujiannya, kalau lulus maka semakin tinggi derajatnya, semakin besar pahalanya. Analoginya ujian sekolah. Ujian SMA dengan ujian SD, mana yang lebih sulit? ujian SMA dong. Jadi kalau mau naik tingkat harus mau dapat ujian yang lebih sulit. Kalau ngga mau, nanti jadi anak TK terus lho!..:)

"Dari Abu Sa'id Al-Khudri dan dari Abu Hurairah dari Nabi SAW bersabda,"Tidaklah suatu kesulitan, penyakit, kegundahan, kesedihan, siksaan dan kegelisahan hingga duri yang menusuknya kecuali Allah akan mengampuni dengannya dosa-dosanya,"(Muttafaq 'alaih).

Dari Abu Sa'id RA bahwasanya beliau menghadap rasulullah dalam keadaan menggigil sambil memakai selimut....Beliau bersabda" Sesungguhnya kita juga akan ditimpa musibah, semakin berat musibah yang menimpa kita, semakin besar pahala yang kita terima". Kemudian dia (Abu Sa'id) berkata "Ya Rasulullah, siapa yang paling berat cobaannya?" Beliau bersabda,"para Nabi".Dia bertanya lagi,"kemudian siapa?"Beliau bersabda, "ulama","Dia bertanya lagi,"kemudian siapa?" Beliau menjawab" Orang-orang sholeh. Ada salah seorang di antara mereka yang diuji dengan kutu hingga mati, ada di antara mereka yang diuji dengan kefakiran hingga dia tidak memiliki apa-apa kecuali jubah yang dipakainya. Mereka lebih senang menerima cobaan itu daripada kesenangan seseorang di antara kamu tatkala menerima pemberian.
(kisah dari buku "Dalilu As-sailin, Ensiklopedi Dakwah" karangan Anas Ismail Abu Daud).

Subhanallah.... Hebat ya? saya mah, masih sangat jauh dibandingkan dengan mereka, tingkatan nya masih SD atau di bawahnya kali ya?...:)

Tapi Islam tidak hanya mengajarkan kesabaran dalam penderitaan lho. Ajaran Islam itu sangat lengkap, bagaimana supaya bahagia dalam rumah tangga, bagaimana supaya murah rezeki, bagaimana hidup sehat, cara bermuammalat, pokoknya lengkiip deh ...saking lengkapnya jadi lengkiip he he (itu kata teman saya yang jago bahasa jawa).Banyak sekali yang harus dipelajari, makanya kita disuruh menuntut ilmu dari buaian sampai liang kubur.


Dalam menuntut ilmu kita tidak boleh fanatik, hanya terpaku pada satu guru atau golongan. Pengetahuan harus luas, akal dipakai dan harus hati-hati. Sekarang ini banyak aliran sesat, salah satunya adalah aliran yang tidak percaya Hadits atau "Inkar Sunnah", mereka hanya berpegang pada Al Quran. Padahal sudah jelas dalam Al Qur'an dikatakan bahwa kita harus mengikuti Rasul SAW. Bagaimana cara sholat? gerakan dalam sholat itu urutannya bagaimana? Bagaimana cara melakukan ibadah haji? Itu semua diterangkan dalam Hadits. Bahkan keterangan secara eksplisit bahwa sholat itu lima waktu dan informasi mengenai jumlah rokaat masing-masing sholat itu adanya di Hadits bukan di Al Quran.

Apakah semua hadits itu benar, shohih? nah itu perlu penjelasan yang panjang. Sebagai pegangan hukum, ulama sepakat Hadits Bukhari dan Muslim adalah yang paling terpercaya. Ok, sampai di sini dulu ya... O iya satu lagi yang harus diingat. Bahagia itu letaknya di hati. Bagaimana supaya hati tenang dan damai? Dzikrullah.

QS Ar-Rad (13:28)
" Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingati Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram".
Gambar diambil dari justSyifa27.blogspot.com. Trm ksh ya.

2 komentar:

  1. Wah bahasan ini menarik banget..
    Saya suka penjelasan ibu yang mudah dicerna tapi masuk bgt :)
    Emang pada kenyataannya filsafat malah sering buat bingung, karena ga semua hal bisa dipikir dengan logika manusia yang penuh keterbatasan..

    Ditunggu kelanjutannya postingannya bu..

    BalasHapus
  2. Alhamdulillah, terima kasih ya. Insya Allah dalam waktu dekat dilanjutkan..

    BalasHapus