Sabtu, 09 Juli 2011

HIDUP BAHAGIA LAHIR DAN BATHIN (2)



Ini terusan posting saya tentang "Tanggapan atas Perkataan Raditya Dika" ya...

Kata Radit: "Bagaimana kita tahu apa yang pilih itu “benar”? Bagaimana kita tahu apakah kita akan bahagia dengan pilihan kita. Aksi kita. Konsekuensi kita ..."

Al Qur'an adalah pedoman hidup kita. Sudah terbukti bahwa Al Qur'an diciptakan oleh Sang Pencipta. Yakinlah dengan mengikutinya maka hidup kita akan bahagia. Bahagia lahir bathin, bahagia dunia akhirat.

Nama lain Al Quran adalah "An Nur", cahaya. Kenapa disebut cahaya? Karena Al Quran menerangi seperti cahaya. Kita semua pasti butuh cahaya. Kalau malam-malam mati lampu misalnya, jangan nyalain lilin atau genset dulu ya, cari barang deh. Susah kan ? kita meraba raba cari suatu barang... eh...salah pegang..,suka begitu kan? Begitu juga hidup kita, kalau tidak berdasarkan Al Quran kita jadi meraba-raba... eh ini benar ngga ya? sering kali salah dan bikin bingung.

Salah satu contohnya, beberapa waktu yang lalu saya baca di koran, bahwa pimpinan tentara Amrik bingung karena banyak di antara tentaranya yang jadi homo, mungkin ketika ditugaskan ke daerah tempur mereka cari gampangnya aja, karena perempuan jarang jadi mereka berhubungan sesama mereka.

Pemerintahnya merasa serba salah, kalau dibiarkan bisa menular.(Menular di sini bukan seperti penyakit menular ya, tapi kebiasaan buruk itu mudah sekali ditiru. Ya kan?). Bayangkan kalau kaum homo merajalela, kita sudah tau kan, resiko penyakit AIDS bagi kaum homo begitu tinggi. Dan kalau homoseksual dibiarkan bagaimana bisa manusia berkembang biak ya? manusia bisa punah.

Sedangkan kalau perbuatan homo dilarang, pimpinan tentara itu khawatir dianggap melanggar HAM. Nah lho, bingung kan?....

Dalam Al Qur'an sudah ada petunjuk tentang hal ini. Kaum Luth contohnya.

Selain Al Qur'an, pedoman hidup kita adalah Hadits. Apa fungsi Hadits?

Untuk soal ini, saya kasih contoh ya...misalkan kita mau belajar berenang. Apakah cukup dengan belajar teori dari buku?... ya susah lah, kita perlu contoh. Bagaimana gerakan untuk gaya kupu-kupu misalnya. Setelah diberi contoh lalu kita meniru. Begitu kan ?

Begitu juga untuk mempraktekkan agama kita. Rasulullah diutus untuk mengajarkan dan menjadi contoh, menjadi teladan.

QS Al Ahzab (33:21)"

"Sesungguhnya telah ada pada [diri] Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu [yaitu] bagi orang yang mengharap [rahmat] Allah dan [kedatangan] hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah".

QS Al Imran (3:31)
"Katakanlah: "Jika kamu [benar-benar] mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang".
Rasulullah kan sudah wafat, jadi bagaimana dong? nah itulah perlunya kita mempelajari hadis. Apa definisi Hadits?

Hadits secara harfiah berarti perkataan atau percakapan. Dalam terminologi
Islam perkataan dimaksud adalah perkataan dari Nabi Muhammad SAW. Namun sering kali kata ini mengalami perluasan makna sehingga disinonimkan dengan sunnah sehingga berarti segala perkataan(sabda), perbuatan, ketetapan maupun persetujuan dari Nabi Muhammad SAW yang dijadikan ketetapan atau pun hukum dalam agama. Hadits sebagai sumber hukum dalam agama Islam memiliki kedudukan kedua pada tingkatan sumber hukum dibawah Al Qur'an.
(definisi ini saya ambil dari http://www.scribd.com/doc/12897003/Hadis-Nabi")

Ok. Jelaskan? Jadi apa tips hidup bahagia? jalankan hidup sesuai Al Quran dan Hadits, sesuai tuntunan Allah dan RasulNya.

Tapi harus diingat bahwa yang dimaksud dengan mengikuti Rasul, bukan berarti persis seperti Rasul, lalu kemana-mana harus naik onta lho...:( .Dalam tata cara ibadah memang harus persis. Tidak demikian dengan hal-hal yang bukan ibadah.

Secara umum hidup kita ini, adakalanya senang dan ada kalanya susah, ya ngga? Bagaimana menghadapinya? Begini tuntunan Rasulullah SAW:

"Dari Shuhaib berkata, Rasulullah SAW bersabda,"Sungguh mengherankan perkara orang mukmin. Sesungguhnya semua perkaranya baik dan hal itu tidak dimiliki seseorang kecuali orang mukmin,Jika mendapatkan kebahagiaan dia bersyukur, maka itu baik baginya dan jika dia ditimpa musibah dia bersabar dan itu baik baginya. "(diriwayatkan Muslim).

"Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) shalat..." (QS Al Baqoroh (2:45).

Syukur dan sabar... (soal syukur ...sudah dibahas di posting saya yang terdahulu). Soal sabar...kayanya lebih syusyah ya? sabar itu mudah diucapkan tapi susah njalaninnya. Memang iya, makanya kita harus minta tolong kepada Allah supaya dikasih kesabaran. Selain itu kita musti sadar bahwa semua yang ada di dunia ini hanya sementara. Hidup ini ujian. Susah maupun senang adalah ujian.Hidup yang sesungguhnya adalah di akhirat.

QS Al Mulk (67:1)
"Maha Suci Allah Yang di tangan-Nyalah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu, Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.

Jika seseorang diberi ujian yang tidak menyenangkan lalu ia sabar, maka ia akan mendapat pahala dan diampuni dosa-dosanya. Semakin berat ujiannya, kalau lulus maka semakin tinggi derajatnya, semakin besar pahalanya. Analoginya ujian sekolah. Ujian SMA dengan ujian SD, mana yang lebih sulit? ujian SMA dong. Jadi kalau mau naik tingkat harus mau dapat ujian yang lebih sulit. Kalau ngga mau, nanti jadi anak TK terus lho!..:)

"Dari Abu Sa'id Al-Khudri dan dari Abu Hurairah dari Nabi SAW bersabda,"Tidaklah suatu kesulitan, penyakit, kegundahan, kesedihan, siksaan dan kegelisahan hingga duri yang menusuknya kecuali Allah akan mengampuni dengannya dosa-dosanya,"(Muttafaq 'alaih).

Dari Abu Sa'id RA bahwasanya beliau menghadap rasulullah dalam keadaan menggigil sambil memakai selimut....Beliau bersabda" Sesungguhnya kita juga akan ditimpa musibah, semakin berat musibah yang menimpa kita, semakin besar pahala yang kita terima". Kemudian dia (Abu Sa'id) berkata "Ya Rasulullah, siapa yang paling berat cobaannya?" Beliau bersabda,"para Nabi".Dia bertanya lagi,"kemudian siapa?"Beliau bersabda, "ulama","Dia bertanya lagi,"kemudian siapa?" Beliau menjawab" Orang-orang sholeh. Ada salah seorang di antara mereka yang diuji dengan kutu hingga mati, ada di antara mereka yang diuji dengan kefakiran hingga dia tidak memiliki apa-apa kecuali jubah yang dipakainya. Mereka lebih senang menerima cobaan itu daripada kesenangan seseorang di antara kamu tatkala menerima pemberian.
(kisah dari buku "Dalilu As-sailin, Ensiklopedi Dakwah" karangan Anas Ismail Abu Daud).

Subhanallah.... Hebat ya? saya mah, masih sangat jauh dibandingkan dengan mereka, tingkatan nya masih SD atau di bawahnya kali ya?...:)

Tapi Islam tidak hanya mengajarkan kesabaran dalam penderitaan lho. Ajaran Islam itu sangat lengkap, bagaimana supaya bahagia dalam rumah tangga, bagaimana supaya murah rezeki, bagaimana hidup sehat, cara bermuammalat, pokoknya lengkiip deh ...saking lengkapnya jadi lengkiip he he (itu kata teman saya yang jago bahasa jawa).Banyak sekali yang harus dipelajari, makanya kita disuruh menuntut ilmu dari buaian sampai liang kubur.


Dalam menuntut ilmu kita tidak boleh fanatik, hanya terpaku pada satu guru atau golongan. Pengetahuan harus luas, akal dipakai dan harus hati-hati. Sekarang ini banyak aliran sesat, salah satunya adalah aliran yang tidak percaya Hadits atau "Inkar Sunnah", mereka hanya berpegang pada Al Quran. Padahal sudah jelas dalam Al Qur'an dikatakan bahwa kita harus mengikuti Rasul SAW. Bagaimana cara sholat? gerakan dalam sholat itu urutannya bagaimana? Bagaimana cara melakukan ibadah haji? Itu semua diterangkan dalam Hadits. Bahkan keterangan secara eksplisit bahwa sholat itu lima waktu dan informasi mengenai jumlah rokaat masing-masing sholat itu adanya di Hadits bukan di Al Quran.

Apakah semua hadits itu benar, shohih? nah itu perlu penjelasan yang panjang. Sebagai pegangan hukum, ulama sepakat Hadits Bukhari dan Muslim adalah yang paling terpercaya. Ok, sampai di sini dulu ya... O iya satu lagi yang harus diingat. Bahagia itu letaknya di hati. Bagaimana supaya hati tenang dan damai? Dzikrullah.

QS Ar-Rad (13:28)
" Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingati Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar